kandaga.id – Menggunakan dua pesawat helikopter, Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman, bersama Danrem 062/Tn, Kolonel Inf Muhamad Muchidin, S.Sos., Dandim 0611/Garut, Letkol CZI Dr. Deni Iskandar S.T., M.HAN,. M.D.M., CAN., dan Kadivreg Perhutani Jabar, Dicky Iwana Radi, turut memantau dari udara kondisi lahan pascabanjir dan longsor 11 Oktober kemarin.

Bersama Plt. Direktur Pemetaan dan Evaluasi Resiko Bencana (PERB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, meninjau titik lokasi hutan gundul yang berdampak terhadap terjadinya bencana alam, Minggu (25/10/2020).

Plt. Direktur Pemetaan dan Evaluasi Resiko Bencana (PERB) BNPB RI, Abdul Muhari, mengatakan, ada dua tujuan peninjauan yang dilakukannya, pertama, pascabanjir bandang dan longsor di wilayah selatan Garut baru-baru ini, yang dikhawatirkan ada perubahan bentang alam skala mikro.

“Kita mau coba capture DAS (Daerah Aliran Sungai) Cikaso ini dari hulu sampai hilir,” ucap Abdul Muhari, di Markas Korem 062 Tarumanagara, Jalan Bratayudha Garut.

Menurutnya, hal ini sangat rawan, bila terjadi lagi hujan di beberapa hari, minggu dan bulan kedepan, karena, hujan masih terjadi sampai Februari dan Maret. Hal inilah yang harus diidentifikasi supya tidak terjadi lagi banjir kedepannya.

“Jadi kita mau lihat. Kalau ada bendung-bendung alam segera kita intervensi, kita bersihkan. Ada BP-DAS di sini juga BNPB, sehingga kita benar-benar bisa memastikan tidak ada potensi banjir longsor yang akan membawa material dari hulu,” bebernya.

Yang kedua, lanjut Muhari, BNPB akan melihat secara riil pada kondisi saat ini bentang alam yang ada di DAS Cikaso, termasuk lokasi lahan kritis ada di mana saja.

“Arahan Kepala BNPB kalau memang ditemukan lahan kritis itu akan ditanami dengan tanaman-tanaman keras, supaya ini tidak menjadi bahan longsor,” jelasnya.

Untuk relokasi, tambah Muhari, BNPB akan melihat kebijakan dari pemerintah daerah, karena itu mutlak pemerintah daerah yang menentukan. BNPB nantinya akan mendukung pemerintah daerah yang paling tahu kebutuhan masyarakatnya.

Sementara, Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman, di sela kegiatannya, membenarkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Garut bersama BNPB, ingin memastikan kondisi alam, pasca terjadinya bencana di Garut selatan.

“Sampai Pebruari, kemungkinan hujan dengan curah cukup besar masih terus terjadi. Kita ingin ada pemetaan lokasi yang rawan terjadinya bencana, kemudian mana saja hutan-hutan gundul yang perlu di reboisasi, agar di kemudian hari banjir dan longsor bisa di antisipasi,” ungkap Helmi. (Jajang Sukmana/Mediacenter)***