Kadisdik saat mengunjungi salah satu SD di Kabupaten Garut
Gerakan Embun Pagi yang dicetuskan Kadisdik Garut, Totong, S.Pd, M.Si diimplementasikan dalam beragam kegiatan positif sebelum melakukan pembelajaran. Tampak dalam gambar kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di SMPN 3 Cisurupan

Siapa yang tak mengenal “Gerakan Embun Pagi”, prosesi menyambut peserta didik di gerbang sekolah oleh para guru  yang dilakukan setiap pagi sebelum proses pembelajaran berlangsung. Kebiasaan positif ini sudah bertahun-tahun lamanya mewarnai dunia pendidikan di Kabupaten Garut dan sekarang mulai diadopsi oleh daerah-daerah lainnya

Gerakan yang berpijak dari kearifan lokal ini digagas oleh Totong, S.Pd., M.Si yang  diawal tahun 2019 ini dilantik Bupati Garut sebagai Kepala Dinas Pendidikan. Selain Gerakan Embun Pagi, sejumlah inovasi lainnya  untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Garut juga pernah dicetuskan olehnya, dan itu sudah dilakukannya sejak ditugaskan sebagai Guru SD di Kecamatan Banjarwangi pada tahun 1993

Kadisdik saat mengunjungi salah satu SD di Kabupaten Garut

Totong memang dikenal sebagai pejabat yang mengawali kariernya dari bawah, ketika menjadi guru, lelaki kelahiran Bandung 5 Desember 1969 ini dikenal sebagai figur yang gemar menuangkan pemikirannya seputar dunia pendidikan dalam beragam tulisan yang dipublikasikan sejumlah media cetak. Sejak saat itu namanya mulai dikenal secara luas sebagai sosok guru yang berprestasi, sehingga pada akhirnya dipercaya untuk mengabdikan dirinya dalam lingkup pendidikan yang lebih luas.

Meskipun ia sangat mencintai anak-anak yang menjadi peserta didiknya, Totong harus rela meninggalkan jabatannya sebagai guru, karena ditunjuk sebagai Penilik PLS pada tahun 2005. Sejak itu sejumlah jabatan strategis di lingkungan Dinas Pendidikan dipercayakan padanya. Setelah dua tahun menjadi Penilik PLS, Totong ditunjuk menjadi Kasi Pemuda, satu tahun berikutnya, ia dipromosikan menjadi Kabid Pemuda dan Olahraga.

Alumni Pasca Sarjana Uniga ini memang pantang menolak tugas dan kepercayaan yang diberikan padanya,  setelah cukup lama berkutat  di  lingkungan struktural, Totong juga sempat kembali menjadi tenaga fungsional dengan menjadi Pengawas Pendidikan Menengah. Jabatan itu hanya diembannya selama tiga tahun, ia pun harus kembali ke lingkungan sekolah dasar karena ditugaskan sebagai Kepala UPTD  Pendidikan Kecamatan Garut Kota

Berganti-ganti jabatan sesuai tugas yang diberikan membuat Totong semakin matang dalam menjalani kariernya sebagai abdi negara. Sejumlah pelatihan dan diklat, baik yang berkaitan dengan kepemimpinan, teknis maupun fungsional pernah diikutinya di tingkat regional maupun nasional, salah satunya adalah Diklatpim III tahun 2010. Tak heran seiring waktu pengalaman dan kemampuannya semakin terasah

Pengalaman, prestasi dan kompetensinya yang mumpuni  pada akhirnya mengantarkannya pada jabatan-jabatan lain yang lebih strategis. Tahun 2016 alumni dari IKIP Bandung ini dipromosikan menjadi Kepala Bidang Pendas, di tahun yang sama jabatannya digeser menjadi Kepala Bidang SMP seiring adanya kebijakan terkait SOTK di lingkungan Pemkab Garut.

Kadisdik Garut bersama istri setelah acara pelantikan beberapa waktu lalu

Seiring dinamika yang  terus terjadi, sosok Totong menjadi figur yang cukup penting di Dinas Pendidikan. Sejumlah masalah krusial yang datang silih berganti berhasil diselesaikannya dengan baik. Tak heran Bupati Garut pada akhirnya menaruh kepercayaan padanya termasuk untuk merangkap jabatan sebagai Plt Kadisdik di samping jabatan sebagai Kabid SMP

Setelah melewati proses yang panjang, melalui proses seleksi terbuka, suami dari Susilawati, S.Pd,. M.Pd. ini akhirnya ditunjuk Bupati Garut sebagai Kepala Dinas Pendidikan. Untuk sementara jabatan ini menjadi puncak dari kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Apabila dalam masa jabatnnya Totong mampu menunjukan kinerja yang luar biasa tampaknya jabatan-jabatan strategis lainnya akan kembali dipercayakan  kepadanya.

Sejak dulu Kadisdik, Totong, S.Pd, M.Si dikenal sangat dekat dengan peserta didik

Berbeda dengan penunjukan Kadisdik sebelumnya yang terkadang diwarnai sejumlah kontroversi, penunjukan Totong justru disambut gembira dan diapresiasi oleh banyak pihak. Figurnya yang dikenal low profile dan dekat dengan semua kalangan membuatnya didukung banyak elemen. Tak hanya itu, track recordnya sebagai orang pendidikan yang memulai karier dari bawah, membangkitkan kepercayaan dan optimisme stake holder pendidikan di Kabupaten Garut, Totong diyakini sebagai orang yang tepat untuk membenahi dan memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Garut. *** Herdy M Pranadinata