KANDAGA.ID – Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, yang menginisiasi kegiatan membaca limabelas menit bagi siswa sebelum masuk ke kelas mata pelajaran adalah bagian penting dari pemulaan penumbuhan budaya literasi bangsa.

Permendikbud tersebut, bertujuan untuk menumbuhkan budi pekerti, juga menciptakan ekosistem sekolah dan masyarakat berbudaya baca-tulis, yang diimplementasikan dalam bentuk kegiatan literasi sekolah dan literasi masyarakat.

Sebanyak 86 Sekolah Dasar (SD) Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kecamatan Garut Kota, yang terbagi menjadi 7 pengawas bina yang rata-rata satu pengawas bina membina antara 12-13 sekolah, diwajibkan mengikuti program sosialiasi literasi dasar dalam pembelajaran, literasi budaya sekolah, dan literasi bersama masyarakat, di masing-masing pengawas bina secara berantai selama 7 hari.

Kegiatan sosialisasi hari pertama dilaksanakan di SDN Regol XIII Kecamatan Garut Kota, secara resmi dibuka Korwil Kecamatan Garut Kota, Drs. H. Engkur, SH., M.Si., dihadiri Korwas, Memet Moch. Sobur, S.Pd., M.M.Pd., Ketua PGRI Kecamatan Garut Kota, Asep Hidayat Paweka, M.M.Pd., dan Ketua K2S, H. Ahmad, S.Pd.SD., Senin (7/1/2019).

Salah seorang nara sumber, Risman Zakaria, S.Pd.I., mengatakan sosialisasi program literasi ini untuk membudayakan literasi menjadi pembiasaan sekolah, yang biasanya 15 menit sebelum belajar, sekarang diterapkan dalam pembelajaran di sekolah, melalui kompetensi dasar yang ada di dalam buku tema.

“Jadi pembelajaran di dalam buku tema dirancang yang berhubungan dengan enam literasi dasar,” ujar Instruktur Kurikulum, Risman Zakaria, S.Pd.I., yang mengaku telah mengikuti Bimbingan Teknis (Bintek) Literasi Nasional di Jogyakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Risman, keenam literasi dasar tersebut harus terangkum dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah, yaitu literasi bahasa/baca tulis, literasi numerasi/angka-angka atau simbol-simbol, literasi sains, literasi budaya, literasi finansial, dan literasi digital.

“Targetnya semuanya sudah terlaksana, minimal se-Kecamatan Garut Kota di semester dua ini setelah selesai sosialisasi, karena ada tindak lanjutnya dari pengawas nanti mantau ke sekolah-sekolah,” ujarnya.

Risman mengatakan, yang menarik dokumen-dokumen hasil literasi dari masing-masing sekolah harus di upload ke sdm.kemdikbud.

“Jadi nyambung ke link Dapodik, ke link PMP, dan nyambung ke Kementerian,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***