KANDAGA.ID – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK Negeri 3 Garut di Jl. Merdeka No. 121/Jl. Nusa Indah, Jayaraga, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat diikuti 370 peserta didik dari lima jurusan yang terbagi di lima Laboratorium Komputer dengan tiga sesi, Senin (25/3/2019).

Kepala SMKN 3 Garut, Drs. Pudji Santoso mengatakan, UNBK dilaksanakan selama empat hari, Senin-Kamis (25-28/3/2019) yang diikuti lima jurusan yang ada di SMKN 3 Garut. Dan kelima jurusan tersebut sudah memiliki setifikat lisensi dari Badan Nasional Standar Nasional (BNSP).

Kepala SMKN 3 Garut, Drs. Pudji Santoso

“Alhamdulillah, SMKN 3 Garut sudah menajdi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1), sehingga kelima jurusan tersebut yaitu, jurusan Tata Busana, Tata Boga, Perhotelan, Akuntansi, Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), sudah dilisensikan,” ujar Pudji di ruang kerjanya, Senin (25/3/2019).

Menurutnya, belum tentu semua sekolah menjadi LSP P1 yang ditetapkan oleh BNSP, karena banyak tahapan yang harus dilalui, pertama harus punya asesor terlebih dahulu yang sudah mengikuti pelatihan dari BNSP, dan setelah itu baru sekolah merintis supaya mempunyai lisensi kewenangan untuk menyelenggarakan uji kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Badan Nasional Standar Profesi (BNSP).

Stand Kompetensi Keahlian Tata Boga dalam acara Gebyar Pendidikan Kabupaten Garut 2019

“Tak sedikit masyarakat yang belum mengetahui kelebihan dari SMKN 3 Garut yang jadi LSP P1, padahal sangat besar sekali manfaat dan kegunaannya. Karena dengan memiliki setifikat yang langsung dikeluarkan BNSP itu berlakunya secara nasional bahkan internasional, sehingga mereka yang telah lulus uji kompetensi bisa bekerja dimana saja,” jelasnya.

Menurutnya, kelebihan dilensikan itu, kita diberikan kesempatan untuk melakukan uji kompetensi dibawah naungan BNSP. Jadi, karena sudah mendapat lisensi untuk ujian, manakala nanti siswanya lulus, itu sertifikatnya langsung sertifikat yang dari BNSP yang logonya garuda, jadi bisa bekerja di beragai Negara.

“Tidak bisa menjamin kalau semua peserta ujian yang melalui BNSP bisa lulus semua. Karena memang materinya standar internasiona. Jami memang cukup berat, kita tidak bisa sembarangan karena BNSP sudah menetapkan standarnya sendiri,” ujarnya.

Setelah jadi LSP P1, SMKN 3 Garut akan di monitor dari pusat setiap satu tahun sekali, setiap kita mengadakan ujian seperti ini. Karena setelah selesai UNBK akan ada uji kompetensinya dan pengujinya harus sudah punya sertifikat asesor. (Jajang Sukmana)***