Kepala SMKN 1 Garut, Drs. H. Dadang Johar Arifin, M.M.
KANDAGA.ID – Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat SMKN 1 Garut melakukan audit ISO 9001:2015 bersama Delta Pas Internasional kepada top manajerial dilingkungan SMKN 1 Garut, Jl. Raya Cimanuk No.309 A, Sukagalih, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (6/2/2019).
Kepala SMKN 1 Garut, Drs. H. Dadang Johar Arifin, M.M., mengatakan, audit ini bertujuan supaya pelayanan kepada publik prima dan cepat dengan data secara konseptual dan akurat.

“Jadi tujuan untuk melayani kepada peserta didik, kepada tamu dari luar, dan kepada masyarakat sesuai dengan ISO, sigap kepada anak dan kepada tamu dari luar,” ujarnya.

Menurutntya, dengan mengikuti ISO, ditekankan dan diusahakan siap itu didukung oleh data-datanya, termasuk sekolah harus siap.

“Manajemen kita dituntut dengan sistem ISO, maka pelayanan harus baik berikut dengan data-data yang diperlukan, karena itu adalah kepercayaan, jangan sampai sudah ada kepercayaan baik dari masyarakat itu disia-siakan,” pungkasnya.

Wakasek Kurikulum SMKN 1 Garut, Nurdin ST., bersama auditor Agus Supriyanto.

Sementara itu, auditor Agus Supriyanto didampingi Wakasek Kurikulum SMKN 1 Garut, Nurdin ST., ditempat pemeriksaan mengatakan, kegiatan ini dalam rangka peningkatan mutu sekolah penerapan ISO 9001:2015.

“Sekolah itu untuk penerapan mutu proses dan hasil pada setiap tahapan layanan pada suatu sekolah,” jelasnya.

Agus mengharapkan, setelah sistem menejeman ini diterapkan, maka setiap layanan pendidikan pembelajaran itu dilaksanakan berdasarkan ketentuan sistem dan semuanya dikhususkan untuk meningkatkan mutu dan pada akhirnya dalam menaikan kekuatan pelanggan.

“Sekolah ini menyadari bahwa ketika pelanggan tidak puas, orang tua tidak puas, guru-guru tidak puas. Maka sekolah ini tidak akan dikunjungi calon siswa. Dan ketika lulus juga bermutu, maka industri-industri juga akan datang kesini untuk melakukan rekrutmen langsung,” ujarnya.

Jadi menurut Agus, keuntungan penerapan ISO 9001:2015, bahwa mutu yang dihasilkan disini juga akan di serap oleh masyarakat, di serap oleh industri dan seterusnya.

“Penerapan ISO 9001:2015 kepada anak-anak dalam hal ini sebagai pelanggan. Anak-anak akan mendapatkan manfaat banyak dari apa yang kita lakukan,” ujarnya.

Agus mencontohkan, kalau dulu kan anak diperlakukan kadang-kadang sebagai objek, kalau sekarang anak-anak diperlakukan sebagai subjek.

“Sebagai orang yang membeli jasa, meskipun di negeri itu lebih banyak, tetapi mereka itu sebegai pelanggan harus dilayani dengan baik. Mereka perlu ilmu kita berikan ilmu. Mereka butuh pelayanan kita layani dengan baik,” ujarnya.

Jadi menurut Agus, anak sekolah sekarang, khususnya sekolah-sekolah yang menerapkan menajemen ISO 9001, itu akan mendapatkan perlakukan “istimewa”, karena semuanya harus dijawab dengan mutu, mutu, mutu.

“Makanya mutu harus ditingkatkan, karena setelah mendapatkan pelayanan, mereka akan berpikir akan meminta yang lebih dan terus minta yang lebih,” ujarnya.

Agus menerangkan, audit pada hari ini adalah untuk memastikan apakah sistem yang dijalankan itu sudan on track apa belum? Sudah benar atau belum? Akhirnya kan begitu.

“Jadi kami adalah pihak ketiga untuk memastikan untuk melihat, untuk menilai, apakah sekolah ini dalam penerapan sistemnya sudah benar?,” jelasnya.

Agus mengatakan, penerapan ISO 9001:2015 kepada sekolah audit yang dilakukan sama, tetapi hasilnya berbeda, karena penerapan di sekolah yang satu dengan sekolah yang lain bisa berbeda, orangnya berbeda kebijakannya.

“Tapi, ketika top manajemen, ketika guru-guru dan ketika semua warga sekolah komit untuk menghasilkan mutu. Maka taman rapi, apa-apa rapi, semua ini bukan hanya di omongin, tapi harus dalam kenyataan-kenyataan, jadi intinya semua itu dari top manajemen sebagai kunci utama,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***