KANDAGA.ID – SMK Negeri 1 Garut kembali menambah pundi-pundi prestasi, kali ini dari ekstrakurikuler olahraga dan seni yang maju ke tingkat Nasional, akan digelar di Lampung tanggal 17 September 2019 mendatang.

Kesya Arla Kusnadi, siswi kelas Xll Akuntansi SMKN 1 Garut yang telah berhasil meraih juara pertama pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMK tingkat Provinsi Jawa Barat dari mata lomba Menyanyi Solo yang diselenggarakan di Hotel Pesona Bamboe Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, selama tiga hari, Selasa-Kamis (20-22/8/2019).

“Menyanyi hobi saya sejak kecil, sehari-hari aktivitas selain sekolah adalah latihan bernyanyi di rumah maupun di ekstrakurikuler paduan suara,” kata Kesya, Senin (26/8/2019).

Dengan membawakan lagu “Mimpi” (Anggun) dan “Kuring Leungiteun” (Sunda), berhasil menghantarkan Kesya Arla Kusnadi ke tingkat Nasional mewakili Provinsi Jawa Barat.

Kepala SMK Negeri 1 Garut, Drs. H. Dadang Johar Arifin, M.M., merasa beryukur atas berbagai nikmat yang diberikan Allah SWT karena diberikan prestasi kepada sekolah melalui anak didik, yang telah berjuang dan berhasil membawa piala kebanggaan tingkat Jawa Barat.

“Saya beryukur atas berbagai nikmat yang telah diberikan Allah SWT, nikmat melihat, mendengar, menghirup udara segar dan nikmat karena diberikan prestasi kepada sekolah kita melalui Kesya yang mendapatkan juara 1 solo vokal tingkat Provinsi Jawa Barat,” katanya.

Prestasi ini, kata H. Dadang, adalah bagian dari bakat siswa melalui kreativitas yang dikembangkan di ekstrakurikuler, dan semoga bisa menorehkan prestasi kembali di tingkat Nasional, atas nama SMK Negeri 1 Garut, atas nama Jawa Barat dan atas nama Indonesia.

“Keisya akan mewakili Provinsi Jawa Barat ke tingkat Nasional di Lampung bulan 17 September 2019. Mudah-mudahan bisa menorehkan prestasi kembali di tingkat Nasional,” harap H. Dadang.

H. Dadang menjelaskan, performance Keisya bagus, suaranya luar biasa dan bisa mengalahkan saingan-saingannya kurang lebih 300 peserta dari SMK Negeri se-Jawa Barat, Insya Allah suatu saat nanti Keisya akan menjadi bintang TV.

“Atas dasar ketekunan, kami membuka peluang kepada anak-anak untuk memiliki prestasi,” ujarnya.

Tak hanya itu, sebanyak 13 peserta didik lainnya pun berhasil memborong juara pada Kejuaraan Taekwondo se-Priangan Timur yang diikuti 548 peserta di GOR Beladiri Ciateul, Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama dua hari, Sabtu-Minggu (24-25/8/2019).

“Alhamdulillah, dengan dibukanya 30 Ekstrakurikuler dari setiap cabang yang ada di Indonesia ini dan membawa pelatihnya juga, sehingga anak-anak itu berlatih dengan tekun dan serius dan membuahkan prestasi, demi prestasi,” ujarnya H. Dadang.

Sementara untuk reward para juara Taekwondo, dirinya akan melihat terlebih dahulu kejuaraannya. Apakah resmi yang diselenggarakan oleh lembaga Taekwondo tingkat kabupaten, kalau hanya eksibisi mungkin reward-reward biasa.

“Tapi kalau untuk kejujuran FLS2N yang resmi oleh pemerintah, disamping uang pembinaan dari pemerintah provinsi, juga ada di sini mendapatkan tidak membayar SPP selama enam bulan untuk tingkat provinsi,” jelasnya.

H. Dadang menjelaskan, sekolah yang dipimpinnya masuk deretan sekolah papan atas berkualitas di Jawa Barat dan dirinya akan terus meningkatkan kualitas.

“Kami menginginkan SMK itu benar-benar kualitas mutunya, bisa diperjuangkan. Maksudnya level mana SMK ini, level bawah, level menengah, level atas. SMK ini di Garut nomor satu, sesuai dengan urutannya. Jadi kami ingin di level Nasional kita masuk papan atas terus,” jelasnya.

Untuk itu, H. Dadang memberikan arahan kepada guru-guru supaya memberikan bimbingan dan menyampaikan ilmu kepada anak didik dengan penuh ketulusan, keikhlasan dan sepenuh hati.

“Apabila ilmunya masih kurang bisa membaca, bisa melihat dari YouTube dari google dan lain sebagainya dari jaringan internet, supaya tidak kalah oleh anak hebatnya,” ujarnya.

Menurutnya, nanti pada waktu saat melakukan event secara nasional melalui UNBK, sekolah itu tidak malu nilainya, terus selalu ada di papan atas.

“Jadi di sini kami janji, lulusan kualitas mutunya bisa dipertanggungjawabkan, lulusan outputnya juga bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan harapan orang tuanya,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***