kandaga.id – Musyarawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Kabupaten Garut melakukan rapat persiapan New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di SMAN 6 Garut, Jl. Guntur Melati No. 12, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Ketua MKKS SMA Kabupaten Garut, Drs. Sumpena Permana Putra, SH., M.MPd., mengatakan, semua sekolah jauh-jauh hari sudah mempersiapkan untuk memulai pembelajaran secara tatap muka, sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Namun, pihaknya tetap memerlukan petunjuk dari KCD Pendidikan Wilayah XI Jawa Barat.

“Kepala KCD tadi tidak bisa menghadiri rapat karena ada urusan kedinasan. Insyaallah, dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi dengan pihak KCD untuk meminta petunjuk secara tertulis, bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) melaksanakan pembajaran secara tatap muka,” ujar Sumpena, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (06/07/2020).

Menurutnya, meskipun sekolah sudah siap, tapi yang berwenang dan tanggungjawab ada di KCD sebagai kepanjangan tangan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, untuk mementukan bagaimana dan kapan dimulainya pembelajaran di tengah pandemik Covid-19 ini.

“Selama ini kita melakukan pembelajaran secara daring (online), namun pembelajaran seperti ini tidak efektif, khawatirkan nilai sosial, rasa hormat kepada guru, dan temannya berkurang,” ujarnya.

Untuk pelajaran secara Daring tambah Sumpena, semua SMA di Kabupaten Garut sudah menyiapkan segala sesuatunya melalui joint meeting, dan juga sudah menyiapkan skema pembajaran secara luring (offline) dengan waktu sampai duhur.

“Kami semua berkeinginan Covid-19 segera hilang dan normal kembali, libur yang panjang ini sudah dirasa kesal, anak-anak termasuk para guru sudah beringingan belajar secara tatap muka,” pungkas Kepala SMAN 6 Garut ini, mengaku pendaftar peserta didik baru ke sekolah yang dipimpinnya sudah melebihi kuota. (Jajang Sukmana)***