kandaga.id – Jumlah Koperasi di Kabupaten Garut kian berkembang, kini urang lebih 1500 koperasi telah hidup subur di Kabupaten Garut, bila tahun depan ditambah 10.000 UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), Garut akan menjadi Kabupaten Halal.

“Garut tahun depan dinyatakan Kabupaten Halal setelah ditambahkan 10.00 UMKM,” kata Bupati Garut Rudy Gunawan di hadapan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Prof. Rully Indrawan, dan para pelaku Koperasi dan UMKM Kabupaten di Gedung Negara Pendopo Garut, Senin (27/07/2020).

Bupati Rudy Gunawan mengatakan, di Kabupaten Garut saat ini terdapat kurang lebih 1.500 koperasi, yang semuanya berjalan dengan baik, namun di beberapa titik harus ada penguatan karena hal yang berhubungan dengan keterbatasan akses pemasaran yang terhenti, sehingga banyak kegiatan-kegiatan yang secara estafet harus terhenti karena anak-anak sekolah belum masuk.

“Hampir satu juta siswa (SD, SMP, SMA) yang tentu pada hari ini sekolah-sekolah tutup, ada beberapa akses yang belum bisa dipasarkan kepada anak-anak sekolah, sehingga KUKM tersebut mengalami kebuntuan pemasaran dan perlu mendapatkan pertolongan,” ungkap Rudy.

Sesuai arah Gubernur Jawa Barat, tutur bupati, bahwa di Provinsi Jawa Barat perekonomi harus bergerak dengan cepat, apalagi saat kedatangan Menteri Koperasi dan UKM, bahkan Presiden memberikan perintah supaya ekonomi terus bergerak.

“Insyaallah gerakan koperasi Kabupaten Garut terus memberikan dukungan terhadap kesulitan-kesulitan yang ada di masyarakat,” ujarnya.

Bupati Garut Rudy Gunawan dan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Pof. Rully Indrawan hadir dalam Peringatan Hari Koperasi Nasional ke- 73, di Gedung Negara Pendopo Garut, Senin (27/07/2020). (Foto : Deni Septy Diskominfo Garut)

Bupati juga mengharapkan melalui peringatan Hari Koperasi Nasional (HKN) ke-73 bisa menggerakkan perkoperasian di Kabupaten Garut dan mencapai tujuannya, bergotong-royong mensejahterakan seluruh masyarakat Kabupaten Garut.

“Hari ini kami memberikan 5 miliar rupiah untuk digunakan kepentingan modal koperasi dan UMKM dari dana 15 miliar, jadi segera dibuatkan CPCL (Calon Penerima Calon Lokasi)-nya dan diajukan kepada kami, karena gerakan Bapak Presiden memberikan bantuan keuangan 2.5 juta rupiah, disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, tentu uang ini bisa digunakan harus tepat sasaran,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Prof. Rully Indrawan, mengataka, sejumlah inisiatif yang sedang dilakukan untuk penguatan dan modernisasi koperasi, antara lain, dengan melakukan perbaikan ekosistem kemudahan usaha yang memungkinkan koperasi bisa mengakses pasar yang lebih luas, pembiayaan serta mengembangkan kapasitas usaha seluas-luasnya.

“Koperasi harus masuk ke sektor-sektor ekonomi unggulan nasional yaitu pangan, komoditi, maritim, pariwisata dan industri pengolahan,” tutur Rully.

Menurut Rully, saat ini, sumber dan saluran pembiayaan yang ramah untuk UMKM dan Koperasi tengah dibenahi dan LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) sudah ditetapkan 100% penyalurannya untuk koperasi dengan prosedur yang lebih mudah. Koperasi simpan pinjam, Bank wakaf mikro dan BMT bisa menjadi mitra saluran pembiayaan untuk UMKM.

“Di tengah pandemi Covid-19 ini, koperasi bisa menjadi partner pemerintah untuk menyukseskan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” ungkapnya.

Selain itu, saat ini Kementerian Koperasi dan UKM sedang menyusun Strategi Nasional UMKM dan Koperasi, instrumen kebijakan yang nantinya dapat mewadahi kerja kolaboratif seluruh pemangku kebijakan. Tidak terbatas untuk pendidikan, pelatihan, dan pendampingan koperasi memanfaatkan ekosistem digital. Secara operasional penyediaan infrastruktur dasar digital untuk koperasi dapat diinisiasi oleh pemerintah, pemerintah daerah atau konsorsium usaha baik swasta maupun BUMN.

“Digitalisasi harus dipahami sebagai bagian dari perbaikan bisnis proses, tata kelola yang lebih akuntabel dan modernisasi pelayanan,” teganya.

Hal lainnya disampaikan, turbulensi ekonomi masa pandemi Covid-19 memberikan pelajaran berharga bahwa koperasi sektor keuangan atau simpan pinjam sangat rentan dan mudah terkontraksi oleh eskalasi tersebut, sehingga perlu disiapkan sistem pengawasan dan penjamin simpanan di koperasi agar bisa memberikan rasa aman bagi mereka yang menaruh simpanan atau investasi di koperasi.

Rully berharap, agar koperasi di Indonesia mampu menjawab tantangan zaman dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya.

“Mari kita kobarkan semangat dengan menjadikan koperasi sebagai kekuatan ekonomi rakyat dalam Pemulihan Ekonomi Nasional,” pungkasnya.

Peringatan Hari Koperasi dihadiri Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Garut, Enan,
Forkompinda, Pj. Sekretaris Daerah Zat Zat Munazat, para kepala SKPD,
dan perwakilan dari koperasi dan UMKM di Kabupaten Garut. (Jajang Sukmana/mediacenter.garutkab.go.id)***