KANDAGA.ID – Sejumlah 12.055 peserta didik melaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) jenjang SMA di Kabupaten Garut tahun 2019.

“Pelaksanaan USBN dan UNBK ini diikuti 122 SMA terdiri dari 99 SMA mandiri dan 23 SMA gabung,” ujar Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Garut, Drs. H. Cecep R. Rusdaya, M.M.Pd., di ruang kerjanya, Selasa (2/4/2019).

H. Cecep menerangkan, sebelum pelaksanaan USBN dan UNBK ini terlebih dahulu dilaksanakan rapat koordinasi (rakor) pada awal Maret 2019 yang diiniasi oleh MKKS SMA.

“Kegiatan rakor antara lain, sosialisasi Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasioan (UN) dan Juknis USBN oleh KCD Wilayah XI, sosialisasi teknis kepada setiap Priktor dan Teknisi Labkom UNBK oleh Helpdesk UNBK KCD Wil. XI, dan rakor Juknis penyelenggaraan UNBK SMA oleh MKKS dan MKPS KCD Wil. XI,” jelas H. Cecep.

Selain itu, Ketua MKKS SMA yang juga menjabat Kepala SMAN 15 Garut mengatakan, pelaksanaan UNBK di sekolah yang dipimpinnya diikuti 411 peserta didik dengan menggunakan 4 ruang laboratorium komputer dan 40 perangkat komputer.

“Jumlah pengawas ada 12 guru, proktor 4 orang dan teknisi 4 orang,” jelasnya.

Menurutnya, pelaksanaan UNBK lebih efektif dan efisien dibanding Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Selain itu, dengan UNBK sangat tipis kemungkinan kecurangan, karena peserta UNBK akan mendapatkan password untuk login saat masuk ruangan.

“Sudah dua tahun ini UN tidak lagi menjadi penentu syarat kelulusan, paling tidak menjadi alat ukur penyelenggaraan sistem pendidikan dan hasilnya jadi bahan kajian Kemendikbud tentang sistem pendidikan,” pungkas H. Cecep. (Jajang Sukmana)***