KANDAGA.IDCunduk kana waktu, ninggang mangsa nu sampurna, itulah kata-kata orang perdahulu yang sekarang sudah jarang terdengar, hanya waktu dan orang tertentu saja kata tersebut masih diucapkan.

Sepadan dengan acara paturay tineung dan kenaikan kelas yang dirayakan bersama di lingkungan komplek SDN 6 dan 7 Sukamentri di Jl. Ibu Noch Kartanegara, Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, yang melepas 93 peserta didik, dihadiri Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota, Pengawas Bina, Lurah Sukamentri, Babinsa, Binmas, dan tamu undangan lainnya, Kamis (20/6/2019).

Kepala SDN 6 Sukamentri, Ateng, S.Pd., didampingi Kepala SDN 7 Sukamentri, Yusep Kartima, S.Pd., M.M.Pd., mengatakan, yang menyelenggarakan acara ini komite sekolah bersama orang tua, dan segala sesuatunya pun mereka yang bertanggungjawab.

Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota, Drs. H. Engkur, SH., M.Si.,

“Pihak sekolah hanya memfasilitasi saja, dan kami beserta guru menghadiri acara ini sebagai undangan komite,” ujarnya.

Ateng menjelaskan, selama 6 tahun kami ketitipan anak dan hari ini kami serahkan kembali kepada orang tua masing-masing.

Pengawas bina, H. Tamim Kuswoyo, S.Ag.

“Kami melepas sejumlah 93 peserta didik kelas 6 tahun ajaran 2018/2019, terdiri dari 54 peserta didik SDN 6 Sukamentri dan 39 peserta didik SDN 7 Sukamentri. Semoga anak-anak yang meninggalkan bangku SD ini menjadi anak yang sukses, beakhlaqul karimah, bermanfaat bagi dirinya, keluarga, agama, nusa dan bangsa,” ujarnya.

Ateng mengucapkan rasa syukur, kegiatan berjalan lancar dan meriah, dengan menampilkan berbagai hiburan seni tradisional dan modern, kreasi anak dari kelas 1-6, yang diawali upacara adat Sunda “sungkeman”, juga pemberian hadiah bagi anak prestasi ranking 1-3,” jelasnya.

“Kami, mengucapkan terima kasih kepada Ketua Komite, Sumarna, S.Pd.I., beserta jajaran, orang tua peserta didik serta masyarakat dan alumni yang telah mendukung kegiatan ini,” ucapnya.

Menurut Ateng, kegiatan seperti ini sempat terhenti selama 5 tahun, yang secara kebetulan akhir sekolah bertepatan di bulan Ramadhan.

“Alhamdulillah tahun ini berkat keinginan orang tua peserta didik, komite dan masyarakat, acara perpisahan kembali digelar,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***