Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, pimpin langsung isolasi mandiri di Kecamatan Cigedug (garutkab.go.id)

Pemkab Garut langsung bergerak cepat melakukan isolasi mandiri  di salah satu kampung di Kecamatan Cigedug, setelah ditemukannya pasien meninggal karena positif terkena virus covid-19. Pasien tersebut sebelumnya diberitakan merupakan pasien berstatus PDP yang melarikan diri saat dalam isolasi di rumah sakit

Seperti dilansir situs resmi Pemkab Garut, https://www.garutkab.go.id/, pagi tadi Wakil Bupati, dr Helmi Budiman memimpin langsung pemberangkatan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Corona Virus Disease (Covid-19),  ke lokasi terdampak  yang sudah ditetapkan sebagai zona merah di Kecamatan Cigedug

Wabup Helmi menjelaskan, kampung yang diisolasi secara mandiri ini dihuni sebanyak 315 kepala keluarga. Selama isolasi mandiri warga di sana beberapa hari lamanya tidak diperbolehkan berinteraksi dengan kontak lainnya.”Berdasarkan catatan, yang langsung kontak dengan pasien meninggal ada 41 orang. Untuk mencegah dampak yang lebih luas mulai hari ini  warga akan disolasi,” jelasnya kepada awak media di Pendopo, Rabu (22/04/2020)

Helmi menyatakan, sesuai dengan pernyataan Bupati Garut, selama masa isolasi mandiri, kehidupan warga di lokasi terdampak akan dijamin Pemkab Garut dengan durasi minimal sepuluh hari.” Kita sudah lakukan rapid test, dan hasilnya bisa diketahui dengan perkiraan sepuluh hari. Makanya isolasi mandiri ini minimal akan dilakukan minimal sepuluh hari, bisa empat belas hari atau bisa lebih dari waktu tersebut,” ujarnya

Wabup juga menyampaikan, terkait kontak erat pasien KC-4 yang meninggal, ada 6 orang yang sudah melakukan test dan secara klinis kondisinya sehat,  tetapi untuk mengetahui hasil validnya harus dibuktikan dengan sweb melalui uji laboratorium. “Rata-rata untuk riwayat perjalanan, mereka dari luar Kabupaten Garut, ada juga yang dari internal Garut tapi belum kita nyatakan, karena hasil rapid test reaktif, tapi confirm-nya belum,” pungkasnya *** HMP