kandaga.id – Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut hari ini, Senin (22/06/2020) hingga pukul 16.30 WIB kembali mencatat penambahan kasus ODP sebanyak 4 orang, satu diantaranya sedang proses perawatan di RSUD dr. Slamet Garut.

“Keempat orang tersebut masing-masing satu dari Kecamatan Caringin, Garut Kota, Cibalong, dan Kecamatan Kadungora,” ujar Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita, SE., M.Si., melalui rilisnya.

Adapun jumlah ODP sebanyak 2.701 kasus, terdiri dari 247 kasus masih pemantauan, 12 dalam perawatan, dan 2.442 selesai pemantauan, dan 14 diantaranya meninggal. Sedangkan PDP sebayak 76 kasus, terdiri dari 2 kasus sedang dalam perawatan, 74 kasus selesai pengawasan dan 16 diantaranya meninggal.

“Patut kita syukuri meskipun konfirmasi positif sebanyak 26 kasus, namun hingga hari ini tinggal 3 orang dalam perawatan dimana 20 orang dinyatakan sembuh, dan 3 orang meninggal. Sedangkan OTG sebanyak 1.808 orang, dimana 1.068 masih dalam tahap observasi, 740 selesai masa observasi, dan tidak ada kasus kematian,” jelas Yeni, dengan demikian total kasus ODP, PDP, Konfirmasi Positif, dan OTG sampai hari ini sebanyak 4.611 kasus.

Menurutnya, Covid-19 merupakan salah satu penyakit menular baru yang dapat menularkan dari orang ke orang (human to human). Artinya bisa kepada anak-anak, remaja, lansia memiliki risiko tertular penyakit ini.

“Oleh sebab itu bagi mereka yang belum terinfeksi agar konsisten menerapkan protokol kesehatan. Dan bagi mereka yang telah terinfeksi harus melakukan isolasi/karantina untuk memutus rantai penularan,” ucapnya.

Pemerintahan Kabupaten Garut terus mengimbau seluruh lapisan masyarakat, agar menghindari stigma atau anggapan negatif kepada mereka yang berstatus Covid-19 baik ODP, PDP, dan Konfirmasi Positif.

‘Yang utama, kita semua perlu memberikan dukungan dan do’a terbaik bagi mereka yang sudah terinfeksi. Masyarakat yang sehat atau tidak terinfeksi Covid-19, tetap waspada melakukan upaya pencegahan dengan penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***