KANDAGA.ID – Sejumlah 478 peserta didik kelas XII SMA Negeri 1 Garut di Jl. Merdeka No. 91, Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Data sementara yang melanjutkan pendidikan per tanggal 22 Maret 2019 pukul 21.00 WIB sudah mencapai 168 (35,15%) terdiri dari terdiri dari 81 (16,95%) masuk ke perguruan tinggi negeri dan 87 (18,20%) ke perguruan tinggi swasta.

Kepala SMAN 1 Garut, Drs. H. Achdiat Kusdani, M.Pd., mengatakan, jumlah tersebut belum termasuk yang peserta didik yang akan mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) melalui ujian tertulis dan juga menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

“Jadi sekarang itu ujian tulis sudah berbasis komputer yang pendaftarannya secara online dan nantikan akan ditentukan dimana,” ujarnya, Selasa (26/3/2019).

Menurut H. Achdiat, daftar sementara itu akan terus berubah, dan dipastikan lebih dari 100%, karena anak mendaftarkan lebih dari satu perguruan tinggi.

“Tahun ini anak kelas XII yang mendaftar ke Kedokteran yang PMDK sudah mencapai 33, tahun kemarin hanya 24, itu pun belum yang akan tes, kemungkinan bertambah lagi,” ujarnya.

Makanya sekolah lain itu mengaku bagus, kalau masuk ke perguruan tinggi sedikit, itu sama saja bohong. Karena tujuan dari SMA yang sangat krusial itu menghantarkan study anak ke jenjang lebih tinggi.

“Dari pada menilai hasil UN, walaupun sekarang UN tidak terlalu dipergunakan. Justeru yang mengukur keberhasilan SMA lanjutan study, berbeda dengan SMK berapa presen lulusannya bisa diserap di dunia kerja,” jelasnya.

Menurutnya, kalau dari SMA banyak yang kuliah lulusannya itu SMA baru bagus. Sekarang SMK harus menghantarkan ke dunia kerja.

“Sekarang SMK mencetak bagus-bagus, tapi lulusannya banyak menganggur, itu sama juga bohong. Karena SMK itu harus bisa kerja sama dengan perusahan-perusahaan,” ujarnya.

H. Achdiat mengatakan, Pak Wakil Gubernur sewaktu Epitech XII mengatakan, kalau tidak bisa kerjasama berhenti saja jadi kepala SMK, begitu kan kata Wagub waktu itu.

“Saya berharap, sekolah lain yang ada di Kabupaten Garut termotivasi dengan data sementara ini, bahwa lulusan SMAN 1 Garut untuk sementara sudah 77 SNMPTN, 3 PMDK PTN, 46 PMD PTS, dan 42 Tertulis lain yaitu 5 IPB, 11 ITB, 24 UPI, 1 UGM, 4 UNBRAW, 30 UNPAD, 1 UIN MALANG, dan 1 UIN Bandung,” jelasnya penuh harap.

H. Achdiat menjelaskan, yang sepadan dengan SMAN 1 Garut itu, SMAN 1 Bogor, SMAN 1 Depok, SMAN 1 Bekasi, bahkan Kota Bandung pun belum terdengan.

“Yang bagus SMAN 1 Depok masuk keperguruan tinggi sudah 130 SNMPTN, SMAN 1 Bagor 80, SMAN 1 Bekasi 76 yang lain dibawah 60,” jelasnya.

H. Achdiat menjekaskan, keberhasil sekolah yang dipimpinnya karena, anak kelas XII diarahkan kemana harus melanjutkan study, sesuai kemampuan anak itu sendiri.

“Di SMAN 1 Garut itu anak diarahkan disesuaikan dengan kemampuan anak itu sendiri. Jadi disini itu anak akan diukur kemampuannya terlebih dahulu, kemudian diarahkan kemana harus mendaftar ke perguruan tinggi sesuai kemampuannya,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***