Ketua DPRD Kabupaten Garut, Ade Ginanjar

Meski pelaksanaan Pilkada Kabupaten Garut terhitung masih satu tahun lagi, nyatanya geliat persaingan antar calon bupati terasa terus menghangat. Baru-baru ini kopian surat keputusan Partai Golkar Jawa Barat beredar luas di khalayak ramai. Isinya tentang keputusan koalisi antara Partai Golkar dan PDI Perjuangan dalam Pilkada. Sontak saja keputusan tersebut ditafsirkan berbagai kalangan yang meyakini dua calon kuat bupati, Ade Ginanjar dari Partai Golkar dan Dedi Hasan Bahtiar dari PDI Perjuangan akan berpasangan dalam Pilkada Garut

Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Ade Ginanjar, diperoleh jawaban bahwa semua itu baru isu semata. “Kalau koalisi partai antara Golkar Jawa Barat dengan PDIP Jawa Barat, itu sudah clear. Tetapi untuk Pilkada Garut belum pasti,bisa saja calon dari Golkar bukan saya, kalau selama ini saya dipasangkan dengan Dedi Hasan, atau dengan siapapun itu cuma isu,” tegas ,Ade Ginanjar (AGR), di Kantor DPRD Garut, Rabu (16/08/17).

Dikatakannya, penetapan calon yang akan diusung Golkar, akan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP), melalui mekanisme hasil survei.” Kemungkinan DPP akan menetapkan calon itu September, paling lambat Oktober, menunggu hasil survei,” jelasnya

Saat ditanya tentang  keinginan Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk menyandingkannya dengan Bupati Garut, Rudy Gunawan. Ade malah balik bertanya  kepada para wartawan.” Kalau Pak Dedi menginginkan saya berpasangan dengan Pak Rudy. Beliau partainya yang mana? Golkar kan tidak bisa mencalonkan sendiri, karena masih kurang dua kursi,” elaknya

Ditambahkannya, selain dirinya, ada beberapa tokoh Garut yang dimasukan dalam survei partainya, termasuk Rudy Gunawan. Sehingga belum bisa dipastikan nama calon yang akan diusung Golkar di Pilkada nanti. ” Bisa saja Golkar tidak mencalonkan saya. Pak Rudy juga termasuk  nama yang disurvei,” pungkasnya. (Jay)***