kandaga.id – Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menggelar sosialisasi akhir rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahap kedua di Auditorium Bank bjb, Jl. Ahmad Yani No. 38, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jum’at (04/12/2020) siang.

Foto bersama: (kiri) Ketua PGRI Kabupaten Garut, Drs. H. Mahdar Suhendar, M.Pd., Ketua Fagar Sukwan Kabupaten Garut, Cecep Kurniadi, S.Pd.I., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, S.Pd., M.Si., dan Kasi Pembinaan Pendidik, Rana Subhan Akbar, ST., M.Si., MM.

“Ini kan program pusat formasi untuk negeri, tapi bisa diikuti guru swasta,” ujar Kadisdik Totong, sosialisasi akhir P3K ini nantinya akan dikoordinasikan dengan pihak Kemendikbud, terkait mekanisme penjaringannya seperti apa.

Kadisdik Totong menjelaskan, rekrutmen P3K ini untuk TK, SD dan SMP negeri, sedangkan untuk swasta seperti Paud misalnya, kami menunggu regulasi yang lain.

“Rekrutmen sekarang untuk tahun 2021, dan yang paling penting sekarang kita tertibkan dulu data base di masing-masing kecamatan,” tegas Kadisdik Totong, jangan sampai ada yang tidak tersampaikan.

Totong mengatakan, guru Non PNS di Kabupaten Garut per 3 Desember 2020 ada 18.091 dengan rincian, SMP Negeri sebanyak 1.493, SMP Swasta 2.294, SD Negeri 5.816, SD Swasta 904, TK Negeri 5, TK Swasta 2.287, SPS 475, TPA 38, dan Kober sebanyak 4.779.

“In Syaa Allah meskipun belum ada kepastian tentang jumlah rekrutmen P3K, berapa yang dibutuhkan, berapa untuk Kabupaten Garut, dan kami akan mengajukan 15.000,” ujar Kadisdik Totong, yang jelas kami menunggu hasil keputusan dari pembahasan di Semarang nanti.

Cecep Kurniadi, S.Pd.I.

Ketua Fagar Sukwan Kabupaten Garut, Cecep Kurniadi, S.Pd.I., meminta agar pemerintah memprioritaskan usia di atas 35 tahun, dan itu sangat pantas sebagai reward atau tanda jasa kepada mereka yang sudah berjasa lebih dulu.

“Kasih mereka, mereka sudah banyak berjasa tapi seolah-olah tidak ada perhatian dari pemerintah, untuk itu kami mohon dengan sangat agar pemerintah memprioritaskan mereka,” harap Cecep.

H. Kuswara S.Pd., M.Pd.

Sementara, H. Kuswara S.Pd., M.Pd., meminta rekrutmen P3K ini tak hanya di kalangan pendidik saja, tapi juga tenaga kependidikan yang hampir di setiap sekolah mengalami kekurangan.

“Banyak sekolah di Kabupaten Garut yang mengalami darurat tenaga pendidik PNS, termasuk tenaga kependidikan, sedangkan regulasi P3K ini untuk pendidik, untuk itu kami mohon tenaga kependidikan pun agar diperhatikan,” harapnya.

Adapun narasumber sosialisasi yaitu Kadisdik, Kepala BKD, anggota Dewan Pendidikan, dan ketua PGRI Kabupaten Garut, dengan dihadiri sebagian Kabid, Kasi Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ketua MKKS SMP serta ketua atau perwakilan dari 8 rayon SMP, Korwil bidang pendidikan kecamatan se-Kabupaten Garut, ketua Fagar Sukwan, ketua IGTKI, ketua Himpaudi, ketua FK3S, ketua FKSDS, dan/atau perwakilan lainnya. (Jajang Sukmana)***