KANDAGA.ID – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) melalui Subdirektorat Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Guru Pendidikan Dasar, menggelar pembinaan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar di di Hotel Kampung Sumber Alam Jl. Raya Cipanas 122 Pananjung Tarogong Kaler, Cipanas Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, S.Pd., M.Si., mengatakan, kegiatan seperti ini yang kedua kali, guru berfikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS).

“Makanya, kami memperbanyak kegiatan seperti ini, dan terima kasih kepada guru SD dan SMP yang mengikuti kegiatan ini,” ujarnya, Selasa, (2/4/2019).

Totong mengatakan, sesuai dengan tujuan HOTS, guru itu harus memiliki kompetensi baik pedagogik, professional, sosial, dan pribadi yang dikedepankan oleh guru, apalagi menghadapi kecakapan abad 21.

“Seorang guru harus seperti apa, bagaimana kedepan guru harus menghadapi Revolusi Industri 4.0 (four point zero), bonus demografi,” ujarnya.

Menurut Totong, ini memerlukan berpikir kritis, berpikir inovasi, berpikir kreatif, kolaborasi, dan juga harus dikomunikasi dengan berbagai stakeholder praktisi pendidikan yang memang bisa menguatkan kompetensi guru itu sendiri.

“Jadi kemajuan kekuatan bangsa itu ada di guru,” tegasnya.

Totong berharap, dari kegiatan ini tumbuh kecerdasan intelektual, dan bisa diterapkan di sekolah masing-masing, karena maju mundurnya di sekolah ada di guru.

“Makanya, kami tidak henti-hentinya memberikan porsi sebesar-besarnya untuk kapasitas guru, sehingga dilatih, dididik, dibina, itu untuk penguatan kapasitas mengajar, mendidik dan memimpin di kelas,” jelasnya.

Terkait dengan kekurangan guru PNS di Kabupaten Garut, Totong mengakui, masih ada kekurangan-kekurangan guru baik di kota maupun di pedesaan dan pemerintah sekarang sudah ada rekrutmen baru yang bisa mengisi guru-guru yang pensiun.

“Ada dua pendekatan guru PNS dan guru P3K, dengan kehadiran guru tersebut bisa menambah kekuatan guru kita, terutama di PNS dan P3K, itu yang harus kita support kepada guru yang ada di sekolah-sekolah,” ucapnya.

Totong berharap, seiring dibukanya kembali moratorium bisa berdampak tiap tahun bertambah, baik guru SD maupun guru SMP. (Jajang Sukmana)***