KANDAGA.ID – Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Garut Kota, menggelar musyawarah pemilihan Ketua Kwartir Ranting (Kwarran) untuk masa bhakti 2018-2023, di Gedung PGRI Kecamatan Garut Kota, Jl. Jend. Sudirman No. 1, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (03/11/2018).

Hasil musyawarah Kwarran Kecamatan Garut Kota, Ketua : Jajang Suryapraja, S.Pd., Sekretaris : Nizar Aradea, Bendahara : Ema Nurjamilah, S.Pd.SD., M.M.

Kepala SDN 3 Sukamenteri , Kelurahan Sukamenteri, Jajang Suryapraja, S.Pd., sebagai ketua terpilih berharap dengan penuh asa, ingin meningkatkan Pramuka yang berkontribusi terhadap pembentukan karakter anak didik berdasarkan tingkatan Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega, maka Pramuka Kecamatan Garut Kota tetap eksis.

“Dengan adanya rasa empati terhadap pendidikan dan latihan kepramukaan. Harus duduk bersama antara Mabigus dan Kwarran untuk menciptakan kebersamaan untuk satu, dengan demikian Pramuka Kecamatan Garut Kota tetap eksis dan memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter pengabdian,” ujarnya, saat ditemui di Lapangan Olahraga SDS Yos Sudarso, Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Paminggir, Senin (5/11/2018).

Kak Jajang mengharapkan, rencana ini adanya gayung bersambut yang harmonis dari Majelis Pembimbing Gugusdepan (Mabigus).

“Mari bersama-sama membuat planning, organizing, dan kami dari Kwarran sebagai controlling dalam kegiatan kepramukaan,” ajaknya.

Kak Jajang mengatakan, agar sinergis. Dengan asumsi pramuka itu akan kita bawa kemana?

“Jadi tidak hanya terputus pramuka hanya sekedar latihan baris berbaris saja, tali temali, kemping, dan keterampilan lainnya. Tetapi, ada beberapa hal yang harus dibedah dari kepramukaan ini,” jelasnya.

Menurutnya, dengan pemberlakuan ekstrakurikuler kepramumakaan di SD, SMP, SMA/SMK/MA sebagai titik awal untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan dasar-dasar kepemimpinan, kemandirian, pada Gerakan Pramuka tingkatan Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega.

“Diharapkan terlahir kepemimpinan yang tegas dan disiplin, sebab yang saya rasakan bahwa kami merasa banyak sekali kotribusi pramuka terhadap prilaku saya, termasuk rekan-rekan saya yang berkaiatan dengan disiplin,” akunya.

Kak Jajang menegaskan, untuk menerapkan kecintaan terhadap kepada Pramuka, tentu harus diberi contoh terlebih dahulu oleh Mabigus itu sendiri, maka daripada itu diperlukan sebuah kegiatan, dan kami berencana akan mengadakan kegiatan Temu Mabigus.

“Jadi pramuka bagi anak-anak didik tidak akan mencintai kegiatannya, kalau tanpa ada dorongan dan motivasi dari Mabigus itu sendiri,” ujarnya.

Menurutnya, kunci utamanya ada di Mabigus, makanya Insya Allah tanggal 27-28-29 Nopember 2018, akan mengadakan temu Mabi, khusus Mabi tidak bisa diwakili di Cilandak.

“Itu wajib diikuti oleh semua Mabigus,” tegasnya.

Selain itu, karena kepramukaan itu sendiri berkaitan dengan masalah akreditasi pramuka, yang harus dipertaanggungjawabkan oleh sekolah dalam hal ini BOS.

“Karena berkaitan dengan BOS, karena ektrakurikuler wajib, yang berkaitan dengan masyarakat, ini pun salahsatu yang akan dibahas pada kegiatan Temu Mabi nanti, Insya Alloh,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***