Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Garut
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Garut
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Garut

Menjelang ber akhirnya tahun 2016, Pemkab Garut terus disibukan dengan perangkat SOTK baru yang harus mulai efektif dilaksanakan 1 Januari 2017. Untuk mendapat hasil yang maksimal, Bupati Rudy melakukan terobosan dengan melelang lima jabatan kepala dinas. Hingga berakhir nya masa pendaftaran lelang jabatan, jumlah pelamar tercatat sebanyak 17 orang.

Dari jumlah tersebut, hanya ada satu orang pelamar yang datang dari luar Garut meski lelang jabatan dibuka secara umum untuk pelamar dari seluruh Indonesia.

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kabupaten Garut, H Asep Sulaiman Farouk menyampaikan, pendaftaran pelamar telah ditutup dan untuk posisi kepala dinas berkas lamaran yang sudah masuk ke panitia seleksi ada 17 pelamar, satu orang diantaranya berasal dari luar Garut yang melamar posisi direktur RSU dr Slamet Garut.

Asep mengungkapkan, posisi Kepala Dinas Pendidikan menjadi jabatan yang paling banyak diminati. Meski tak merinci jumlah pelamar untuk posisi tersebut, Asep memastikan mayoritas pelamar menginginkan jabatan Kadisdik.

“Berdasarkan berkas yang kami terima, para pelamar paling banyak memilih posisi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), yang kedua Diskominfo,” jelas Asep saat dihubungi Rabu (24/11).

Kepala BKD mengungkapkan, satu orang pelamar yang berasal dari luar Garut adalah seorang dokter, yang melamar jabatan Direktur RSU dr Slamet Garut. Namun, saat ini berkas pelamar tersebut masih dalam tahapan seleksi administratif.

 “Semua berkas lamaran yang masih dalam tahapan seleksi administratif,” katanya.

Setelah lolos seleksi administratif, selanjutnya para calon menurut Asep akan menjalani tahapan pemeriksaan kesehatan, asessmen psikologi serta pembuatan karya tulis yang semuanya dilakukan oleh panitia seleksi.

“Jadi nanti pansel akan memberikan tiga nama untuk tiap posisi kepala dinas kepada bupati untuk dipilih satu orang,” tambahnya

Dari 17 pelamar yang memperebutkan lima kursi kepala dinas, menurut Asep diluar satu pelamar yang dari luar Garut, 16 orang pelamar lainnya semua berasal dari Garut dan semuanya saat ini menempati jabatan setingkat eselon III A.

“Ya mereka mengejar promosi semua, untuk pejabat eselon II, tidak ada yang ikutan melamar,” katanya.

Asep menuturkan, pejabat kepala dinas yang jabatannya saat ini dilelangkan, memang tidak dilarang untuk ikut melamar. Namun, menurutnya tidak ada satupun pejabat eselon II yang melamar untuk posisi kepala dinas yang dilelangkan.

“Tidak ada eselon II yang ikut melamar, kan nanti kebijakan bupati untuk penempatan mereka,” katanya.

Hasil lelang jabatan ini lanjut Asep, ditargetkan diumumkan pada bulan Desember nanti mengingat tahun 2017 sudah diberlakukan SKPD baru. Makanya, Desember mendatang akan ada pelantikan dan pengukuhan secara besar-besaran di Pemkab Garut.

“Jadi ada yang dilantik, ada yang dikukuhkan karena di dinasnya tidak ada perubahan SOTK dan pejabatnya tidak ikut melamar keposisi lain,” katanya.

Asep mengaku, untuk mengejar target penerapan SKPD baru, pihaknya terus melakukan pengolahan data para pejabat yang melamar. Karena, saat ini bukan hanya jabatan eselon II saja yang dibuka secara umum. Namun, jabatan setingkat eselon III pun ikut dibuka secara umum.

“Ya tiap hari sampai malam, kita kejar target,” ujarnya. Farhan SN