Kandaga.id- Forum Keserasian Sosial Sauyunan yang merupakan program dari Kementerian Sosial Republik Indonesia hadir di desa Sukamukti, kecamatan Sukawening.  Merupakan agenda terakhir dari rangkaian kegiatan ini, forum keserasian sosial sauyunan menggelar saresehan dan peresmian lapangan multifungsi di desa Sukamukti.Saresehan kedua atau sarasehan terakhir ini digelar di balai desa Sukamukti, Kamis (26/11/2020). Hadir Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial kabupaten Garut, Camat Sukawening, kepala desa Sukamukti, perwakilan Dispora dan Disparbud serta tamu undangan lainnya.
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial kabupaten Garut, Dra. Jayanti Sugiharti M.Si mengatakan bahwa program ini merupakan ajuan dari masyarakat tingkat bawah, terutama Pemuda pemudi atau karang taruna yang sebelumnya mengajukan program terkait dengan bantuan sarana prasarana.  Mengenai disetujui atau tidaknya itu adalah hasil verifikasi dari Kementerian sosial, yang sebelumnya terjun terlebih dahulu ke lapangan. Bantuan yang diberikan kepada desa Sukamukti sebesar 150 juta rupiah.

“Saya lihat bantuan ini benar-benar diterapkan secara sempurna di lapangan, karena memang anggaran tersebut langsung ke penerima manfaat tidak melalui dinas, dinas hanya memantau dan mengevaluasi saja,” ujar Jayanti.

Jayanti menambahkan, di Garut bantuan serupa dari Kemensos ini ada di empat titik. Kecamatan Sukawening di dua titik yaitu infrastruktur dan kesenian, sementara di Garut Kota digunakan untuk kelanjutan dari ajuan sebelumnya yaitu pembangunan gedung dan kesenian,  satu lagi di kecamatan cisurupan digunakan untuk program ketersediaan air.

Camat Sukawening U. Khairudin mengatakan, aktivitas di desa sukamukti sebelum program ini datang memang sudah berjalan, malah di desa sukamukti sudah ada kelompok pemuda bernama formasi, bahkan aset formasi ini sudah mencapai 80 juta, yang merupakan hasil swadaya dari para pemuda dan masyarakatnya. Desa Sukamukti ini merupakan desa yang lengkap semua sarana prasarananya, mulai dari SMA, SMP, kantor pos, Kantor kecamatan, pasar dan sarana lainnya ada di desa ini.

“Alhamdulillah program ini dapat terealisasi dan menjalankan dengan baik, berkat bimbingan dari ibu Kabid,” ujar Khaerudin.

Kepala desa Sukamukti, Tjetjep Sofyan Harun mengatakan dengan adanya program ini, mudah mudahan perilaku negatif yang ada di para pemuda bisa diredam, seperti tawuran, miras, penyalahgunaan narkotika dan lain-lain.

“Dengan adanya forum keserasian sosial ini mudah-mudahan hal tersebut bisa diminimalisir, para pemuda menjadi punya aktivitas olahraga, kesenian di lapang yang dibangun, program ini dapat direalisasikan dengan tepat waktu, tepat guna karena memang sebelumnya pemuda ini telah punya kelompok, sudah berjalan dari dulu, namun belum berkembang karena belum ada wadah yang resmi. Alhamdulillah sekarang ada pendamping sehingga semangat para pemuda untuk disatukan semakin kuat, program ini mendapat respon yang baik dari para pemuda,” ujar Tjetjep.

Hasbullah pemuda yang tergabung dalam Forum Keserasian Sosial Sauyunan menceritakan, di desa ini awalnya terjadi beberapa konflik di antara pemuda yang sudah menjurus kriminal, kemudian para pemuda berkumpul untuk mencari sebuah solusi, karena tidak bijaksana kalau menyalahkan salah satu pihak.

“Tugas kita semua untuk menyelesaikan semua masalah ini, pertama kita bangun lapangan voli sederhana ini dari swadaya masyarakat, selanjutnya pernah juga disentuh oleh anggaran desa, kemudian gayung bersambut kita ditawari oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia, untuk melaksanakan sebuah program yaitu forum keserasian sosial sauyunan,” ujar Hasbullah.

Hasbullah melanjutkan, kebetulan program ini memiliki nafas yang sama dengan kami untuk membangun lapangan voli tersebut, tapi dalam program tersebut ada program yang harus membuat lapangan multifungsi. Memang sebelumnya lapangan voli ini juga sudah di multifungsikan penggunaannya, kegiatan pemuda di luar voli bisa menggunakan lapang tersebut dan ruang terbuka interaksi untuk para pemuda.

“Kalau pemuda masih bermain di lingkungannya sendiri itu masih dapat dikontrol oleh para saudara-saudaranya, rata-rata kenakalan pemuda itu di dilakukan diluar lingkungannya, karena tidak terkontrol oleh saudara-saudaranya, teman-temannya kalau di luar lingkungan,” jelas Hasbullah.

Hasbullah menambahkan, setelah dibangun lapang voli dari program ini maka kita mulai melakukan rekrutmen terhadap pemuda atau olahragawan yang memiliki latar belakang masalah atau memang bermasalah, itu target kita, anak-anak itu kita rangkul karena tidak semua persoalan atau masalah itu harus dengan pukulan tapi juga dengan pelukan, kita arahkan mereka kepada hal-hal yang positif.

“Alhamdulillah setelah program ini berjalan, udah 1 tahun ini kita tidak mendengar lagi ada kasus-kasus yang melibatkan pemuda-pemuda di sini,” ujarnya.

Perlu diketahui, dengan selesainya proses pembangunan tidak serta merta seluruh rangkaian forum KS selesai. Selanjutnya forum KS akan di dampingi oleh Pendamping Forum, proses pendampingan terhadap forum ini diharapkan potensi konfik sosial yang ada di desa Sukamukti dapat di reduksi, sehingga konflik sosial di desa Sukamukti khususnya kampung sukamandi tidak pernah terjadi. Pendamping forum KS akan melaporkan proses pendampingan secara berkala kepada Kemensos.(Yuyus).