Melepas panah, fokus pada satu tujuan untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Garut

Progres pembangunan Kabupaten Garut di bawah Kepemimpinan Rudi Gunawan -dr. Helmi Budiman, tentunya patut diapresiasi masyarakat. Infrastruktur jalan di kawasan Garut Selatan relatif sudah baik, fasilitas kesehatan kini sudah mulai ada penataan, dengan direhabnya puluhan Puskesmas, demikian pula dengan sarana dan prasarana pendidikan menunjukan perbaikan pula dengan dibangunnya ruang kelas baru di berbagai sekolah yang tersebar di 42 kecamatan.

Selain itu, fasilitas olahraga yang telah lama didambakan masyarakat Garut sejak Tahun 2007, kini memperlihatkan adanya kegiatan, dengan telah selesainya pembangunan GOR Beladiri meskipun sempat menimbulkan kontroversi. Untuk GOR permainan meskipun pembangunannya dihentikan pemerintah akibat progres pembangunannya dinilai lamban, namun tahun ini dipastikan akan dilelang ulang. Demikian pula dengan GOR Utama Ciateul-Ciawitali, untuk fasilitas lapangan sepak bola, atletik, dan aquatik direncanakan pembangunannya mulai Tahun 2017 dan Tahun 2018.

Dua hal yang juga tak boleh dilupakan, prestasi yang diukir dalam kepemimpinan keduanya, paling tidak ada dua hal penting yang patut diapresiasi, yaitu Garut dinyatakan keluar dari status sebagai Daerah Tertinggal di Jawa Barat, dan meraih penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara (APN) sebanyak tiga tahun berturut-turut, serta prestasi dalam pengelolaan

Bergandeng tangan bersama istri tercinta dr Hani Firdiani

Dalam kesempatan wawancara dengan Kandaga usai sholat duhur di Mushola Pendopo Kabupaten Garut, Sabtu (29/04), Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, mengatakan, jika terpilih kembali memimpin Kabupaten Garut pada Pilkada Juni 2018 nanti, dirinya masih akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. ” Saya akan tetap memprioritaskan infrastruktur, infrastruktur seperti jalan yang sudah baik harus terus ditingkatkan agar roda perekonomian wargapun berjalan dengan baik. Jalan-jalan yang ada di desa tetap harus kita bantu, sebab kalau hanya ditangani oleh desa itu tidak akan cukup. Di desa itu bukan hanya jalan, jembatan pun harus ditingkatkan,” ujar bapak lima anak ini.

Hal penting lainnya yang akan jadi prioritasnya ke depan, yaitu akan memperbanyak lapangan kerja. Dikatakannya, masalah pengangguran yang cukup banyak di Kabupaten Garut ini, menjadi masalah sosial yang cukup mengganggu. ” Kita ini daerah wisata, dan kita akan terus mengembangkan sektor sebagai salah satu upaya meningkatkan PAD. Akan tetapi banyak keluhan dari para wisatawan, diantaranya karena banyak Pak Ogah (sebutan bagi yang meminta uang di jalan-red). Kenapa banyak yang meminta-minta, ini akibat banyaknya penganggur. Artinya di Garut ini harus banyak lapangan kerja,” tutur dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unpad Bandung ini.

Selanjutnya suami dr. Hani Firdiani ini, mengungkapkan harapannya kepada pabrik-pabrik yang sudah beroperasi di daerahnya, agar bisa mempekerjakan warga Garut lebih banyak lagi. Disebutkannya pabrik sepatu yang berdiri di Kecamatan Leles, saat ini sudah merekrut sekitar 7 ribu karyawan.” Pabrik sepatu ini berkeinginan bisa membangun industri yang bisa mempekerjakan karyawan sampai 50 ribu, karena akan menarik pabrik-pabriknya yang ada di luar Garut ke sini,” ungkapnya.

Diutarakannya, dengan banyaknya serapan tenaga kerja ini, maka sektor pariwisata tidak akan terganggu oleh prilaku yang tidak baik masyarakatnya. Oleh karenanya, ke depan pihaknya akan menciptakan iklim investasi yang baik, dengan cara memberikan kemudahan.” Untuk industri ini Kita bersaing dengan daerah lain, oleh karenanya kita harus memberikan kemudahan kepada investor, tetapi tetap harus ada aturan yang bisa melindungi masyarakat dan melindungi alam kita,” tandasnya.

Khusus kemudahan perijinan, tambah Helmi, pemerintahan ke depan harus memperbaiki kinerja SKPD terkait untuk menciptakan iklim usaha yang baik, dengan tidak mengorbankan masyarakat. Helmi juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif agar investor mau datang ke Garut, sehingga lebih banyak lapangan kerja.” Harus kita sadari bersama, bahwa untuk menciptakan lapangan kerja yang banyak, harus menghadirkan banyak investor,” jelasnya.

Kini kesibukan Wakil Bupati Garut ini semakin bertambah, karena banyaknya permintaan untuk menjadi penceramah, atau pemateri dari Panitia perayaan Rajaban di berbagai daerah. Diakuinya dalam sehari kadang harus mengisi ceramah di beberapa tempat. Bahkan pada kesempatan wisuda murid hatam Juz’ama SDIT Atikan Musaddadiyah, Helmi bersama istrinya bergantian menguji para santri dengan surat-surat Alqur’an dengan ayat-ayat panjang.

Pada saat menghadiri wisuda tersebut, Helmi pun sudah ditunggu panitia Rajaban di Kecamatan Pamulihan. Padahal sebelum menghadiri wisuda itu, ia baru kembali dari Kecamatan Sukaresmi.” Cape tentu, tapi saya harus berupaya memenuhi harapan masyarakat,” ucapnya.

Ditanya soal rencana pencalonanan dirinya di Pilkada 2018 nanti, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berujar, akan menyerahkan keputusan kepada partainya.” Soal pencalonan itu saya serahkan kepada partai. Kalau masih diamanati oleh partai, dan masih dipercaya masyarakat Garut, Insya Alloh saya siap,” tegasnya.

Helmi pun mengaku sudah mendengar rumor, kalau Bupati Rudy Gunawan, akan disandingkan dengan Ketua DPRD Garut, Ade Ginanjar, sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada mendatang.” Saya sudah baca dari berita di media, tapi saya belum memperoleh keterangan langsung dari Pak Bupati,” ujarnya singkat

Helmi Budiman (lahir di Tasikmalaya, 5 Mei 1971) adalah Wakil Bupati Garut periode 2014 – 2019. Ia juga mantan anggota DPRD Kabupaten Garut periode 2009–2014 dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Ia dicalonkan oleh Partai Gerindra, PKS dan PBB untuk menjadi Calon Wakil Bupati Garut periode 2014-2019. *** Jay