Wasit Zulkifli ari Kabupaten Bandung Barat dikawal ketat 6 anggota polisi usai pertandingan Persigar vs Putra Jaya, Sabtu (12/08) di Lapang Kerkhof
Wasit Zulkifli dari Kabupaten Bandung Barat dikawal ketat 6 anggota polisi usai pertandingan Persigar vs Putra Jaya, Sabtu (12/08) di Lapang Kerkhof

Lanjutan kompetisi Liga 3 Jalapa Jawa Barat wilayah Priangan yang mempertemukan Persigar Garut kontra Putra Jaya yang berlangsung Sabtu (12/08/2017), di Lapang Sepakbola Kerkhof Garut diwarnai kericuhan. Hal itu menyusul dikartu merahnya pemain Putra Jaya, Ido menyusul pelanggaran yang dilakukannya terhadap pemain Persigar di 10 menit terakhir babak kedua.

Kontan saja keputusan wasit asal Bandung itu menuai protes keras dari para pemain, serta official Putra Jaya, bahkan sempat dikejar-kejar sebelum diamankan polisi. Usai pertandingan wasit mendapatkan pengamanan ketat dari kepolisian.

Permainan sengit berlangsung sepanjang pertandingan yang berkesudahan seri 0-0.  Persigar sebetulnya berpeluang menang, menyusul pelanggaran keras di kotak terlarang oleh pemain belakang Putra Jaya. Namun wasit melihat pelanggaran tersebut di luar kotak penalti, keputusan inipun sempat diprotes anak asuh Ega Raka Galih. Kesempatan menang kedua gagal, karena dianulir wasit, sebab Ardi yang membuat gol di babak kedua dinyatakan sudah berdiri offside. Sedangkan peluang terbaik Putra Jaya, gagal menjadi gol, karena bola yang sudah meluncur ke arah gawang Persigar, membentur mistar gawang. Skor kacamata pun bertahan hingga peluit panjang babak kedua dibunyikan.

Pertandingan yang mempertemukan dua tim asal Kapupaten Garut tersebut sudah diprediksi sejak awal akan berlangsung keras. Sehingga Ketua Panitia Pelaksana pertandingan, Amir Latif, berinisiatif mempertemukan kedua tim agar mengedepankan permainan fairplay dan menonjolkan skill.sebagai wujud damai antara kedua tim.” Kami berinisiatif menggagas deklarasi damai kedua tim dari Garut ini supaya bermain sportif, tidak ada permusuhan dan hal lain yang tidak diinginkan. Makanya sebelum pertandinhan dimulai, seluruh pemain dari kedua tim, pelatih dan manajernya kita kumpulkan. Mereka sepakat dengan gagasan kami, mereka poto bersama sebelum tanding. Alhamdulillah sampai akhir tidak ada hal yang tak diinginkan kalau tadi ada sedikit protes, itu hal wajar karena ketidakpuasan,” ujar Amir.

Sementara itu, Ketua Persigar merasa timnya dirugikan oleh kepemimpinan wasit, karena menganulir gol satu-satunya yang diciptakan pemainnya.” Saya kecewa dengan wasit yang memimpin pertandingan, gol itu dianggap offside, offside bagaimana? Itu jelas tidak offside. Kemudian pelanggaran yang sangat jelas di dalam kotak, malah tidak penalti,” ujarnya, kecewa.

Dengan hasil seri ini, Persigar masih menduduki puncak klasemen sementara dengan nilai 5, Putra Jaya di peringkat kedua dengan nilai sama, hanya kalah selisih gol dari Persigar. Posisi ketiga ditempati Persitas Kabupaten Tasik, yang berhasil mencukur Perses Sumedang 6-0 dan seri melawan Persigar. Perses sumedang berada di peringkat empat, dengan nilai 1, daj Persikotas Kota Tasik sebagai juru kunci dengan nilai 0.

Jadawal berikutnya, Senin (14/08), Putra Jaya akan berhadapan dengan Persitas, dan Persikotas menghadapi Perses Sumedang. Sedangkan Persihar akan melakoni pertandingan terakhinya, Selasa (15/08) pada Pk. 13.30 dan Persikotas vs Perses Sumedang Pk. 15.30. (Jay).