KANDAGA.ID – Dalam rangka memperingati “Hari Bahasa Ibu Internasional” komunitas Kelompok Anggota Masyarakat Peduli (KAMP) Garut menggelar Festival Rebo-Kamis Nyunda se-Jawa Barat tahun 2019 dalam bentuk Pasanggiri Raksukan Sunda Sadidinten, Pasanggiri Dongeng, dan Lomba Fotografi & Foto Model, Kamis (21/2/2019) besok, mulai pukul 09.00-17.00 WIB di Gedung Lasminingrat (Gedung Wanita), Jl. Jend. A. Yani No. 59, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Ketua Panitia, Irno Sukarno mengatakan, kegiatan ini melibatkan berbagai peserta, mulai dari pelajar SD, SMP, SMA/SMK se-Derajat, Mahasiswa-Mahasiswi, Instansi dan Umum. Dan telah mendapat dukungan dari Diasparbud Kabupaten Garut dan Provinsi Jawa Barat, juga dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dengan Nomor : 848/72-Disdik dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Provinsi Jawa Barat dengan Nomor : 423.3/0092-Ply.CADISDIKWIL.XI.

Irno Sukarno

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, memperkaya keragaman budaya, memperteguh jati diri bangsa, dan melestarikan warisan budaya bangsa kepada generasi muda khususnya sebagai generasi penerus bangsa,” ujar Irno melalui WhatsApp (WA),Rabu (18/2/2019) siang.

Irno mengatakan, nilai-nilai luhur budaya tersebut akan memperteguh jati diri bangsa yang menjadi bagian dari 10 objek pemajuan kebudayaan, yang didalamnya terkandung objek pengetahuan tradisional (berbusana dan kebiasaan berprilaku) serta bahasa.

“Ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan warisan budaya bangsa untuk merangsang keberadaannya melalui ajang “Festival Rebo-Kamis Nyunda” berpenampilan dalam busana tradisional, berbicara, mendongeng dan memperkenalkan diri dalam Bahasa Sunda,” jelasnya.

Menurutnya, dengan mengenal budaya sendiri, diharapkan di kalangan generasi muda akan tertanam dan tumbuh rasa kebanggaan dan kecintaan terhadap budaya sendiri.

“Ini akan menjadi filter dari serangan budaya luar, sehingga masyarakat bisa bangga dan mampu mengembangkan diri dengan bahasa ibunya sendiri,” ujarnya.

Irno mengharapkan, dengan kegiatan seperti ini, generasi muda dapat memiliki “Ketahanan Budaya” dan sikap agar tetap menjungjung budaya kita sendiri dengan tetap membuka diri terhadap kemajuan yang datangnya dari luar.

“Inilah yang diharapkan menjadi output dari kegiatan Festival Rebo-Kamis Nyunda 2019 ini,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***