Rektor Uniga,

H. Abdusy Syakur Amin, tengah menerima dan memberikan cenderamata kepada Wakil Menteri Agama, KH. Zainut Tauhid, di Kampus Uniga, Selasa (27/10).

Kandaga.ID- sebanyak 200 pondok pesantren di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendapatkan bantuan dari Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia. Bantuan tetsebut guna penanggulangan corona virus disease (Covid-19). Bantuan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Agama, KH. Zainut Tauhid yang juga dihadiri oleh Dirjen Pendidikan Agama Islam Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdani, Selasa (27/10).

” Ada penyerahan bantuan kepada 200 pondok pesantren di Kabupaten Garut untuk penanggulangan Covid19. Itu bagian dari program Kemenag yang terkait dengan penanganan Covid-19 di pondok pesantren,” kata Kh. Zainut di Aula Fikom Universitas Garut.

Secara keseluruhan pemerintah pusat ?engucurkan bantuan dengan total anggaran Rp 2,5 triliun. Anggaran tersebut untuk penanganan Covid-19, termasuk belajar daring.  terdapat 21 ribu lembaga yang terdiri dari ponpes, lembaga pendidikan Al-Qur’an dan juga madrasah takmiliah yang akan mendapat bantuan.

“Upaya yang  dilaksanakan pertama pondok pesantren harus kembali menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan kementerian Agama pada direktorat ponpes, karena awal dari kita memberi izin pesantren dibuka yakni menerapkan protokol kesehatan, social distancing, menjaga kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan dan lainnya, ini harus betul-betul diterapkan,” katanya.

Selain itu, kata Kh. Zainut, untuk memutus mata rantai Covid19 ke pesantren. pihaknya  mengimbau agar tradisi sambangan atau orang tua menengok santri juga sebaiknya dihindari untuk sementara.

“Santri kalau sudah di pondok pesantren dan tidak berinteraksi dengan orang luar Insya Allah aman. Tapi dikala orangtua datang, atau mereka berinteraksi itu berpotensi terjadinya penularan,” katanya.

Untuk itu, pihaknya berharap agar pondok pesantren dan pengasuhnya betul-betul ketat menerapkan protokol kesehatan.

Pemberian bantuan BOP untuk 200 ponpes tersebut nilainya berbeda ada yang Rp 50 juta, Rp 40 juta dan Rp 25 juta. Jumlah tersebut disesuaikan dengan besar kecilnya jumlah santri dan pesantren tersebut.

“Bantuan ini dipastikan harus diterima utuh oleh ponpes, jangan ada potongan,” pungkasnya.

Tidak hanya memberikan bantuan, Wakil Menteri Agama ini juga memberikan kuliah umum di Universitas Garut yang ditujukan untuk tiga program studi di bawah naungan Kemenag serta Prodi lain yang ada di Uniga.

Sementara itu, Rektor Universitas Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng mengungkapkan, kunjungan Wakil Menteri Agama ke Uniga sangat memberi manfaat dalam pencerahan kaitan pengembangan pendidikan kedepan.

“Ini kan di Uniga ada Prodi yang berada di bawah binaan Kemenag, sehingga Alhamdulillah tadi beliau memberikan pencerahan kuliah umum kaitan pendidikan agama Islam,” kata Syakur.

Disebutkannya, kunjungan Wamenag ini juga sekaligus dijadika kesempatan  untuk mengenalkan apa yang telah dan akan dilakukan Uniga. Karena kedepan kata Syakur, Uniga akan melakukan pengembangan-pengembangan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di kampusnya.

“Alhamdulillah ini mendapatkan apresiasi. Kita ada pengembangan terutama di tiga Prodi di bawah naungan kemenag,” tambahnya. .

Menurutnya, pendidikan agama termasuk pesantren harus dikelola secara profesional dan ada sentuhan modern tanpa meninggalkan tradisi yang ada.
Atau katanya, ada campuran antara teknologi tradisi dan pendidikan. (Jay).